anak kecil yang aku kenaL itu menangis.
tanpa suara.
hanya basah di bantal.
seakan dia menyembunyikan deritanya.
tak mau terbagi waLaupun hanya dengan suara keciL yang tak mengganggu.
dia merasa bersalah.
akan hidupnya,
nasibnya,
dan semua yang ada dirinya.
dia terus bertanya,
"untuk apa saya hidup?"
dan dia menuntut kerja keras Tuhan untuk menjawabnya.
pertanyaan yang hadir dalam mimpi, sadar, dan doa.
mencoba menilik diri dan tak menemukan apa-apa.
dia terus menangis.
dalam hati.
hingga tak menyisakan bisik yg bisa kita dengar.
di luarnya dia hanya tersenyum dan gembira.
mengajak aku bermain dan tertawa.
suka main PS dan browsing internet tentang UFO.
tak ada bekas untuk di telaah,
tentang apa yang dia rasakan.
dia menatap orang lain dan menemukan kekurangan di dirinya.
bermimpi bisa seperti mereka,
dan bertanya "kenapa aku lahir hanya untuk iri?"
lalu dia bermain,
bermain sendiri.
tanpa ada yang menemani.
mencoba untuk memahami semua kondisi yang ada daLam diri.
dan menemukan kebahagiaan itu,
tapi dia baik.
dia bagi kebahagiaan itu, dia buat hidup orang di dekatnya bahagia.
sampai kita hanya tahu,
bahwa dia bahagia.
membuat saya mencoba (memaksakan dan memang percaya) mengerti bahwa:
tak selamanya kita memakai kaki untuk berjaLan.
anak kecil itu menggunakan hatinya untuk meraih kebahagiaan yang hakiki.
dan...
terima kasih.
kau inspirasiku untuk tahu:
menjadi sempurna beLum tentu menggapai.
Love,
meiditte.
1 comments:
balasannya yah gar :D ijinkan yah :D
titipkan salam untuk anak kecil itu penulis...
ini mungkin yang pertama kali ingin ku ketikan
tapi telah aku dapatkan sejak lama...
kita ini sempurna
pandanglah dari syarat surgawi....
hidup bukan karna hari...
hidup hanya karna arti....
bebas dari segala dosa...itula arti hidup
arti hidupku...
Jangan menangis....
nanti Tuhan marah.
Jangan membedakan diri dalam buku duniawi...
"Lahir"
itu hanya formalitas untuk duniawi
sebenarnya kita sama tujuan...
yaitu
terdaftar di buku surga...
Jangan menangis :D
kan kamu uda dewasa....
with love,
___Stupid.GirlL___
Posting Komentar