dia pria penuh penyesalan
sisa hidupnya pun masih berharap
tanpa sadar, keriangan dirinya hilang
entah, mungkin dia punya kesadaran akan kehilangan atau tidak
sebab dia sudah penuh dengan kehilangan
kehilangan akan aku, ibuku, adikku
cinta pernah ada dengan tulus, namun dia menghapusnya dengan
kekasaran itu
bahkan tak hilang dimataku saat ibuku menangis memohon ampun
krn kerasnya tangan itu memukulnya
mungkin sekarang dia hidup penuh sepi,
memohon ku untuk hanya mendengar suara aku terjamin bahagia
"Papah, aq pasti bahagia.. Aku hidup penuh cinta dan kasih sayang,
Ibuku menyayangiku, aku takkan kurang makan.. Karena dia pasti
memberiku hidup" seperti dulu kau di berikan kehidupan oleh ibuku.
tak usah menyesal Papah, hidup mu asam garamku secara teori
aku akan mendengar, membaca, menyerap, merasakan
kisahmu (aku berjanji) takkan terulang
kamu selalu saja ada, dulu
memanjakan. membuat ku seperti putri
tapi kamu monster dalam ingatanku
membuat aku kadang mual melihat kekerasan lelaki
membuat ku sinis akan makian
membuat ku mual mengingat kadang kamu menyakiti Ibuku.
ya, kamu masih ayahku
darahmu ada dalam darahku
sifatmu terbawa olehku
tapi aq selalu mengucap doa -- Ya Tuhan, jangan buat aq seperti
dia
sebab Papah,
kamu baik
tapi tak cukup baik
jangan terus bersedih, ku mohon
kau telah memilih, dan bertanggung jawablah
sebab itu lah masalahmu: tanggung jawab
aku sayang kamu Papah
tapi tak cukup sayang untuk benar-benar memaafkan
berhenti sampai disitu
biarkan kesalahan menjadi pertimbanganmu dan merasuk dalam
hidupmu
kelak kau sadar kau bukan hanya salah dalam menjadi pria, tapi
juga salah dalam menjadi seorang AYAH
0 comments:
Posting Komentar